Thursday, October 20, 2011

YUDHOYONO-RAZAK BAHAS PERDAGANGAN, NAKER DAN PENDIDIKAN



Lombok Tengah, NTB, 20/10 (ANTARA) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan PM Malaysia Najib Razak membahas isu perdagangan, tenaga kerja dan pendidikan dalam konsultasi bilateral.
     "Dalam pertemuan tete-a-tete atau empat mata antara Presiden RI dan PM Malaysia. Beberapa isu akan dibahas seperti perdagangan, TKI, dan kerja sama pendidikan," kata Juru Bicara Presiden Julian A Pasha di Mataram , Nusa Tenggara Barat, Kamis siang.
      Kedua kepala pemerintahan   melakukan konsultasi bilateral tahunan di kawasan Mandalika, NTB, yang diawali dengan jamuan makan siang.
      Sejumlah agenda dalam konsultasi tahunan itu telah dibahas sebelumnya pekan lalu, oleh Menlu Marty Natalegawa dan Menlu Malaysia Anifah Aman dalam Sidang Komisi Bersama bagi Kerja Sama Bilateral (Joint Commission for Bilateral Cooperation) antara Indonesia dan Malaysia di Kuala Lumpur.
      Pada kesempatan itu,  Menlu Marty menyampaikan sejumlah kemajuan hubungan bilateral, antara lain kesepakatan Batas Laut Teritorial Sementara di Laut Sulawesi dan pembahasan teknis pada segmen perbatasan di sekitar Selat Singapura.
      Selain isu perbatasan, pertemuan bilateral tingkat menteri tersebut juga membahas tentang kesejahteraan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, yang terangkum dalam Nota Kesepahaman mengenai Rekrutmen dan Penempatan Tenaga Kerja Rumah Tangga Indonesia.
      Nota Kesepahaman tersebut menyepakati kejelasan prosedur dan kriteria rekrutmen dan penempatan TKI di Malaysia, serta pembentukan Pusat Pembelajaran Masyarakat.
      Pusat pembelajaran tersebut dimaksudkan untuk memberikan layanan pendidikan bagi anak-anak para TKI di Malaysia, yang diharapkan akan segera terwujud khususnya di Sabah.
 
Isu pencaplokan
     Pada beberapa waktu terakhir di dalam negeri sempat muncul isu mengenai pencaplokan wilayah Indonesia di Provinsi Kalimantan Barat oleh Malaysia yang telah dibantah oleh Menlu Marty.
    Terkait hubungan kedua negara, Menlu menegaskan bahwa hubungan bilateral kedua negara tersebut memiliki dinamika masing-masing, yang harus dikelola dengan baik untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui dialog.
     Sementara Presiden Yudhoyono dan PM Razak melakukan pertemuan bilateral, Ibu Ani Yudhoyono dan Datin Sri Rosmah Mansor menghadiri  acara ramah- tamah.
     Turut mendampingi Presiden dalam konsultasi tersebut antara lain Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Suhartono dan Staf Khusus Presiden bidang Luar Negeri Teuku Faizasyah. (*)

0 ulasan :

Post a Comment

terima kasih karena berkunjung di halaman kami...