Praya (Global FM Lombok)-
Presiden RI, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan ground breaking kawasan Mandalika Resort, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Jum’at (21/10). Ground Breaking ditandai dengan penekanan tombol sirene Presiden didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, H. M. Hatta Rajasa, Gubernur NTB, TGH. M. Zainul Majdi dan Direktur Utama (Dirut) Bali Tourism Development Corporation (BTDC), Ida Bagus Wirajaya. Sebanyak 17 menteri cabinet Indonesia Bersatu Jilid II dan pejabat setingkat menteri menghadiri acara tersebut.
SBY dalam sambutannya, mengatakan, tidak semua provinsi di Indonesia memiliki kekhasan dan keunggulan obyek wisata, seperti kawasan Mandalika Resort. Keindahan pantai Mandalika merupakan anugerah Tuhan yang tidak boleh disia-siakan dan harus dikembangkan untuk kesejahteraan rakyat. Akan sangat rugi, apabila potensi pariwisata yang besar itu, tidak dimanfaatkan. Saat ini, sektor pariwisata semakin penting dan diharapkan banyak masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Sebab, perkembangan pariwisata dunia meningkat pesat.
“ Masyarakat kelas menengah ke atas di dunia semakin suka berpergiatan atau berwisata dari satu daerah ke daerah lain. Ketika saya menginap di pantai Mandalika dan berkunjung ke pantai Tanjung A’an, saya cukup terkesan dan terkesima dengan keindahannya. Saya ingin masyarakat dunia juga merasakan sama seperti yang saya rasakan. Peluang ini harus ditangkap sebagai sumber pendapatan Negara. Sektor pariwisata sangat menjanjikan. ” tegasnya.
Presiden mengakui banyak potensi pariwisata di Indonesia yang tidak kalah dengan Negara lain, tetapi belum dapat dikembangkan semuanya. Hal itu disebabkan terbatasnya anggaran dari APBN. Pengembangan kawasan Mandalika sendiri diperkirakan akan menelan dana sekitar Rp 72 triliun atau sekitar 3 miliar dollar amerika. Untuk itu, pemerintah mengundang para Dunia Usaha (DU) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk berinvestasi di dalamnya.
“ Ada 2 kunci dan resep, jika obyek wisata itu berkembang dan menjadi unggulan, yakni memiliki keunikan dan berdaya saing. Obyek wisata itu tidak boleh kalah dengan obyek wisata di Negara lain, seperti fasilitas, event dan menerapkan sapta pesona. Jika di Mandalika menyediakan fasilitas minimal sama dengan obyek wisata Negara lain, maka wisatawan akan banyak berkunjung. Tidak bisa kita paksa wisatawan datang menggunakan Perda atau instruksi presiden. Wisatawan bisa memilih sendiri obyek-obyek wisata yang ingin dikunjungi,” jelasnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, H. M. Hatta Rajasa, mengatakan, Mandalika Resort bisa dijadikan sebagai icon baru pariwisata nasional dan tempat Meeting Incentive Convention and Exhibition (MICE) yang menjadi kebanggaan masyarakat local dan nasional. Luas lahan yang bisa dibangun sekitar 1.035 hektar dengan biaya 3 miliar dollar amerika. Di mana, BUMN akan berpartisipasi 250 juta dollar amerika dan sisanya dari para investor.
“ Diperkirakan kawasan Mandalika Resort bisa menggaet 1 juta wisatawan datang. Itu berarti pendapatan Negara akan meningkat dan PDRB NTB akan naik 4 kali lipat di tahun 2025 mendatang. Tenaga kerja akan banyak terserap dari saat konstruksi hingga pengoperasian. Peluang usaha di sekitar kawasan, seperti pasar rakyat, industry micro kecil menengah, perumahan bagi karyawan juga bisa diwujudkan,” paparnya. (ozi)
Presiden RI, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan ground breaking kawasan Mandalika Resort, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Jum’at (21/10). Ground Breaking ditandai dengan penekanan tombol sirene Presiden didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, H. M. Hatta Rajasa, Gubernur NTB, TGH. M. Zainul Majdi dan Direktur Utama (Dirut) Bali Tourism Development Corporation (BTDC), Ida Bagus Wirajaya. Sebanyak 17 menteri cabinet Indonesia Bersatu Jilid II dan pejabat setingkat menteri menghadiri acara tersebut.
SBY dalam sambutannya, mengatakan, tidak semua provinsi di Indonesia memiliki kekhasan dan keunggulan obyek wisata, seperti kawasan Mandalika Resort. Keindahan pantai Mandalika merupakan anugerah Tuhan yang tidak boleh disia-siakan dan harus dikembangkan untuk kesejahteraan rakyat. Akan sangat rugi, apabila potensi pariwisata yang besar itu, tidak dimanfaatkan. Saat ini, sektor pariwisata semakin penting dan diharapkan banyak masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Sebab, perkembangan pariwisata dunia meningkat pesat.
“ Masyarakat kelas menengah ke atas di dunia semakin suka berpergiatan atau berwisata dari satu daerah ke daerah lain. Ketika saya menginap di pantai Mandalika dan berkunjung ke pantai Tanjung A’an, saya cukup terkesan dan terkesima dengan keindahannya. Saya ingin masyarakat dunia juga merasakan sama seperti yang saya rasakan. Peluang ini harus ditangkap sebagai sumber pendapatan Negara. Sektor pariwisata sangat menjanjikan. ” tegasnya.
Presiden mengakui banyak potensi pariwisata di Indonesia yang tidak kalah dengan Negara lain, tetapi belum dapat dikembangkan semuanya. Hal itu disebabkan terbatasnya anggaran dari APBN. Pengembangan kawasan Mandalika sendiri diperkirakan akan menelan dana sekitar Rp 72 triliun atau sekitar 3 miliar dollar amerika. Untuk itu, pemerintah mengundang para Dunia Usaha (DU) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk berinvestasi di dalamnya.
“ Ada 2 kunci dan resep, jika obyek wisata itu berkembang dan menjadi unggulan, yakni memiliki keunikan dan berdaya saing. Obyek wisata itu tidak boleh kalah dengan obyek wisata di Negara lain, seperti fasilitas, event dan menerapkan sapta pesona. Jika di Mandalika menyediakan fasilitas minimal sama dengan obyek wisata Negara lain, maka wisatawan akan banyak berkunjung. Tidak bisa kita paksa wisatawan datang menggunakan Perda atau instruksi presiden. Wisatawan bisa memilih sendiri obyek-obyek wisata yang ingin dikunjungi,” jelasnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, H. M. Hatta Rajasa, mengatakan, Mandalika Resort bisa dijadikan sebagai icon baru pariwisata nasional dan tempat Meeting Incentive Convention and Exhibition (MICE) yang menjadi kebanggaan masyarakat local dan nasional. Luas lahan yang bisa dibangun sekitar 1.035 hektar dengan biaya 3 miliar dollar amerika. Di mana, BUMN akan berpartisipasi 250 juta dollar amerika dan sisanya dari para investor.
“ Diperkirakan kawasan Mandalika Resort bisa menggaet 1 juta wisatawan datang. Itu berarti pendapatan Negara akan meningkat dan PDRB NTB akan naik 4 kali lipat di tahun 2025 mendatang. Tenaga kerja akan banyak terserap dari saat konstruksi hingga pengoperasian. Peluang usaha di sekitar kawasan, seperti pasar rakyat, industry micro kecil menengah, perumahan bagi karyawan juga bisa diwujudkan,” paparnya. (ozi)
0 ulasan :
Post a Comment
terima kasih karena berkunjung di halaman kami...