Presiden RI, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menegaskan, nota kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani Bali Tourism Development Corporation (BTDC) dengan beberapa investor harus dapat direalisasikan. Jangan sampai MoU itu malah menyandera pembangunan, sehingga merugikan Negara dan rakyat. Keserakahan mendapatkan izin di mana-mana harus ditinggalkan. Buku Design (Blue Print) pengembangan kawasan Mandalika terlihat cukup bagus dan itu harus dapat diwujudkan dalam waktu yang telah ditetapkan.
“ Praktek penyanderaan asset Negara akan kami bersihkan. Di mana, setelah MoU ditandatangani, investor tidak boleh kabur. Itu akan merugikan Negara dan rakyat, sebab lahan itu jadi terlantar. Investor lain tidak bisa masuk, karena terkenala izin dan hukum. Saya minta BTDC juga bisa dirubah namanya menjadi Bali Lombok Tourism Development Corporation (BLTDC), agar tidak terjadi salah faham. Tidak enak di dengar, kawasan Lombok yang kerjakan Bali,” kata SBY, saat meresmikan ground breaking kawasan Mandalika Resort, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Jum’at (21/10).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, H. M. Hatta Rajasa, juga menegaskan, pihaknya akan mengawal MoU yang telah ditandatangani hingga dapat direalisasikan. Jangan sampai investor yang melakukan penandatangan MoU tersebut, justru menyandera pembangunan dan pengembangan kawasan Mandalika Resort. Dalam hal ini, MoU tersebut harus dapat dijalankan secara komitment dan terukur, sehingga tidak sekedar hanya MoU.
Data yang didapat Reporter Global FM Lombok, beberapa investor yang melakukan penandatanganan MoU dengan BTDC, yakni PT. Gobel International, PT. Global Land Development (MNC Group), PT. Canvas Development (Rajawali Group), PT. Wahanakarya Suplaindo, PT. Yonasindo Intra Pratama. Di bidang pendidikan dan kesehatan, seperti Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali dan Politeknik Negeri Bali serta Balai Latihan Kerja Loteng.
PT. Gobel International, direncanakan akan membangun fasilitas-fasilitas berteknologi ramah lingkungan, pengelolahan air limbah, solar system, high and resort, hotel End villa. PT. Global Land Development akan membangun Integrated Theme Park, seperti Dineyland, Underwater Park, Techno Park, F1 Sirkuit, Plenary Hall untuk penyelenggaraan concert, pelabuhan laut untu yacht dan sea plane. PT. Canvas Development akan membangun lahan di pantai Tanjung Aan menjadi High End Resort dan Villa.
PT. Wahanakarya Suplaindo, akan mendirikan tempat pelatihan keperawatan khusus yang akan dikirim ke luar negeri beserta fasilitas pendukungnya. Usaha perhotelan untuk tempat pelatihan siswa sekolah di perhotelan, usaha BLKLN, Travel Agency, Bank dan Medical Check Up Centre. PT. Yonasindo Intra Pratama, akan membangun tempat pelatihan keperawatan khusus yang akan dikirim ke luar negeri beserta fasilitas pendukungnya. (ozi)
“ Praktek penyanderaan asset Negara akan kami bersihkan. Di mana, setelah MoU ditandatangani, investor tidak boleh kabur. Itu akan merugikan Negara dan rakyat, sebab lahan itu jadi terlantar. Investor lain tidak bisa masuk, karena terkenala izin dan hukum. Saya minta BTDC juga bisa dirubah namanya menjadi Bali Lombok Tourism Development Corporation (BLTDC), agar tidak terjadi salah faham. Tidak enak di dengar, kawasan Lombok yang kerjakan Bali,” kata SBY, saat meresmikan ground breaking kawasan Mandalika Resort, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Jum’at (21/10).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, H. M. Hatta Rajasa, juga menegaskan, pihaknya akan mengawal MoU yang telah ditandatangani hingga dapat direalisasikan. Jangan sampai investor yang melakukan penandatangan MoU tersebut, justru menyandera pembangunan dan pengembangan kawasan Mandalika Resort. Dalam hal ini, MoU tersebut harus dapat dijalankan secara komitment dan terukur, sehingga tidak sekedar hanya MoU.
Data yang didapat Reporter Global FM Lombok, beberapa investor yang melakukan penandatanganan MoU dengan BTDC, yakni PT. Gobel International, PT. Global Land Development (MNC Group), PT. Canvas Development (Rajawali Group), PT. Wahanakarya Suplaindo, PT. Yonasindo Intra Pratama. Di bidang pendidikan dan kesehatan, seperti Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali dan Politeknik Negeri Bali serta Balai Latihan Kerja Loteng.
PT. Gobel International, direncanakan akan membangun fasilitas-fasilitas berteknologi ramah lingkungan, pengelolahan air limbah, solar system, high and resort, hotel End villa. PT. Global Land Development akan membangun Integrated Theme Park, seperti Dineyland, Underwater Park, Techno Park, F1 Sirkuit, Plenary Hall untuk penyelenggaraan concert, pelabuhan laut untu yacht dan sea plane. PT. Canvas Development akan membangun lahan di pantai Tanjung Aan menjadi High End Resort dan Villa.
PT. Wahanakarya Suplaindo, akan mendirikan tempat pelatihan keperawatan khusus yang akan dikirim ke luar negeri beserta fasilitas pendukungnya. Usaha perhotelan untuk tempat pelatihan siswa sekolah di perhotelan, usaha BLKLN, Travel Agency, Bank dan Medical Check Up Centre. PT. Yonasindo Intra Pratama, akan membangun tempat pelatihan keperawatan khusus yang akan dikirim ke luar negeri beserta fasilitas pendukungnya. (ozi)
0 ulasan :
Post a Comment
terima kasih karena berkunjung di halaman kami...