Bupati Lombok Timur, Kamis (10/5) membuka selubung papan nama TK. Al-Usmani Desa Selagik, salah satu sarana pendidikan hasil pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) Desa Suradadi Kecamatan Terara. Pembukaan selubung papan nama tersebut menandai peresmian kegiatan PNPM-MP Kecamatan Terara.
TK. Al-Usmani berdiri di atas lahan seluas 15 are, sumbangan keluarga besar H. Awaludin (alm) Selagik. Bangunannya cukup megah, terdiri atas tiga lokal dengan panjang 20 x 7 meter, serta menelan biaya sebesar 150 Juta Rupiah yang bersumber dari dana PNPM-MP Desa Suradadi.
Dalam sambutannya, Bupati Lombok Timur memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada seluruh stakeholder yang telah berperan aktif mendukung kesuksesan program PNPM-MP di Kecamatan Terara. “Program PNPM adalah program yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Jadi, program ini tidak boleh gagal”, tegas Bupati.
Pernyataan ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa program PNPM berasal dari usulan masyarakat, dilaksanakan oleh masyarakat sendiri dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, dengan difasilitasi oleh fasilitator yang ditunjuk sesuai ketentuan pelaksanaan program PNPM sendiri.
Bupati juga mengapresiasi tingginya swadaya masyarakat Terara yang muncul dalam pelaksanaan program PNPM. Hal itu tercermin dari dua buah hasil spektakuler yang dihasilkan, yaitu pembangunan TK Al-Usmani dan pembuatan jembatan Tatik Bikuk. Jembatan Tatik Bikuk di Suradadi Selatan memiliki panjang 21x4 meter dan dibangun dengan hanya menghabiskan 150 Juta Rupiah dana pemerintah. Padahal, menurut Camat Terara Siarah Hady, jika ditotal, biayanya mencapai 500 Juta Rupiah.
Dalam acara tersebut Bupati Lombok Timur juga melakukan panen perdana Padi varietas Hybrida Sembada 186 yang ditanam dengan pola Tabela (tanam benih langsung). Varietas ini jika ditanam dengan pola tanam Tabela menghasilkan produksi hingga 12,6 ton/ha, jauh lebih tinggi dari produksi varietas local yang hanya menghasilkan maksimal 8 ton per hektar.
Menurut Bupati, kebijakan pemerintah daerah dalam meningkatkan produksi padi melalui penggunaan varietas unggul dengan pola tanam baru ditujukan dalam mempertahankan keberadaan Lombok Timur sebagai lumbung pangan terbesar di NTB dengan surplus mencapai 52 persen pada tahun 2011 lalu.
Bupati dalam kesempatan tersebut sekaligus membuka Sekolah Lapang Pertanian Terpadu (SL-TTP) padi dan memberikan bantuan kepada kelompok tani berupa benih padi hibrida dan satu buah hand traktor. Bantuan tersebut sebagai penghargaan atas keberhasilan Kecamatan Terara meningkatkan produksi padi rata-rata mencapai 27,11 persen pertahun.
Bupati juga dalam kesempatan tersebut menyinggung pembangunan Dam Pandan Dure yang kini telah memasuki tahap kedua. Bagi petani di Desa Suradadi maupun Selagik, yang secara kebetulan tidak menerima manfaat langsung air Dam Pandan Dure, Bupati Lombok Timur menghibau untuk mengefektifkan keberadaan embung-embung rakyat yang tersebar di beberapa lokasi
TK. Al-Usmani berdiri di atas lahan seluas 15 are, sumbangan keluarga besar H. Awaludin (alm) Selagik. Bangunannya cukup megah, terdiri atas tiga lokal dengan panjang 20 x 7 meter, serta menelan biaya sebesar 150 Juta Rupiah yang bersumber dari dana PNPM-MP Desa Suradadi.
Dalam sambutannya, Bupati Lombok Timur memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada seluruh stakeholder yang telah berperan aktif mendukung kesuksesan program PNPM-MP di Kecamatan Terara. “Program PNPM adalah program yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Jadi, program ini tidak boleh gagal”, tegas Bupati.
Pernyataan ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa program PNPM berasal dari usulan masyarakat, dilaksanakan oleh masyarakat sendiri dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, dengan difasilitasi oleh fasilitator yang ditunjuk sesuai ketentuan pelaksanaan program PNPM sendiri.
Bupati juga mengapresiasi tingginya swadaya masyarakat Terara yang muncul dalam pelaksanaan program PNPM. Hal itu tercermin dari dua buah hasil spektakuler yang dihasilkan, yaitu pembangunan TK Al-Usmani dan pembuatan jembatan Tatik Bikuk. Jembatan Tatik Bikuk di Suradadi Selatan memiliki panjang 21x4 meter dan dibangun dengan hanya menghabiskan 150 Juta Rupiah dana pemerintah. Padahal, menurut Camat Terara Siarah Hady, jika ditotal, biayanya mencapai 500 Juta Rupiah.
Dalam acara tersebut Bupati Lombok Timur juga melakukan panen perdana Padi varietas Hybrida Sembada 186 yang ditanam dengan pola Tabela (tanam benih langsung). Varietas ini jika ditanam dengan pola tanam Tabela menghasilkan produksi hingga 12,6 ton/ha, jauh lebih tinggi dari produksi varietas local yang hanya menghasilkan maksimal 8 ton per hektar.
Menurut Bupati, kebijakan pemerintah daerah dalam meningkatkan produksi padi melalui penggunaan varietas unggul dengan pola tanam baru ditujukan dalam mempertahankan keberadaan Lombok Timur sebagai lumbung pangan terbesar di NTB dengan surplus mencapai 52 persen pada tahun 2011 lalu.
Bupati dalam kesempatan tersebut sekaligus membuka Sekolah Lapang Pertanian Terpadu (SL-TTP) padi dan memberikan bantuan kepada kelompok tani berupa benih padi hibrida dan satu buah hand traktor. Bantuan tersebut sebagai penghargaan atas keberhasilan Kecamatan Terara meningkatkan produksi padi rata-rata mencapai 27,11 persen pertahun.
Bupati juga dalam kesempatan tersebut menyinggung pembangunan Dam Pandan Dure yang kini telah memasuki tahap kedua. Bagi petani di Desa Suradadi maupun Selagik, yang secara kebetulan tidak menerima manfaat langsung air Dam Pandan Dure, Bupati Lombok Timur menghibau untuk mengefektifkan keberadaan embung-embung rakyat yang tersebar di beberapa lokasi
0 ulasan :
Post a Comment
terima kasih karena berkunjung di halaman kami...