Saturday, July 30, 2011

GUBERNUR: PRESIDEN BERSEDIA RESMIKAN BIL 1 OKTOBER


selain meresmikan BIL, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga akan menggelar pertemuan khusus dengan Perdana Manteri Malaysia, yang lokasinya di wilayah Kabupaten Lombok Tengah.
Lombok Tengah, NTB, 30/7 (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH. M. Zainul Majdi, mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, bersedia meresmikan Bandara Internasional Lombok, yang berlokasi di Tanak Awu, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, 1 Oktober mendatang.
     "Pak Presiden yang akan meresmikan bandara internasional itu. Bahkan, beliau meminta Sekneg untuk mengatur penginapan selama dua hari di Lombok Tengah," kata Zainul saat meresmikan dimulainya program percepatan pembangunan infrastruktur jalan provinsi di Pulau Lombok, di Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Sabtu.
     Gubernur NTB periode 2008-2013 itu menginformasikan kesediaan Presiden meresmikan Bandara Internasional Lombok (BIL) yang diketahuinya saat bertamu di Istana Presiden, di Jakarta, 21 Juli lalu.
     Saat itu, Zainul yang juga Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrat NTB itu menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, terkait sejumlah hal pokok yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan di wilayah NTB, seperti perkembangan penanganan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal NTB yang dipulangkan Pemerintah Arab Saudi.
     Ia mengatakan, selain meresmikan BIL, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga akan menggelar pertemuan khusus dengan Perdana Manteri Malaysia, yang lokasinya di wilayah Kabupaten Lombok Tengah.
     "Beliau tanya saya, apakah sudah ada hotel di Lombok Tengah. Saya katakan bahwa sudah ada hotel yang layak yakni Novotel, dan beliau bersedia, sehingga pemerintah daerah dituntut untuk mempersiapkannya sejak dini," ujar Zainul.
     Pada 11 Juli lalu, Wakil Presiden Boediono, meninjau lokasi pembangunan BIL dan sempat berdialog dengan pelaksana pembangunan bandara internasional itu.
     Saat itu, Boediono mengatakan, komitmen manajemen PT Angkasa Pura I dan pihak terkait lainnya untuk mengoperasikan Bandara Internasional Lombok mulai 1 Oktober 2011, segera direalisasikan.
     "Saya tekankan Angkasa Pura I pegang teguh komitmen jadwal operasikan bandara ini. Jangan ada penundaan lagi," ujarnya.
     Wapres juga meminta Gubernur NTB TGH M. Zainul Majdi agar terus memantau perkembangan perampungan bagian tertentu dari mega proyek BIL yang belum tuntas itu.
     "Pak Gubernur tolong dipantau. Kami akan dukung dari Jakarta," ujar mantan Menko Perekonomian itu.
     Pada kesempatan itu, Direktur Operasional dan Teknik PT Angkasa Pura I Harsono melaporkan, sebagian besar proyek pembangunan BIL sudah rampung 100 persen.
     Hanya bagian tertentu yang belum rampung 100 persen, yakni terminal penumpang karena adanya perluasan area.
     "Terminal penumpang baru 85 persen karena sempat tertunda 11 bulan. Tapi kami akan rampungkan dalam bulan ini," ujar Haryoso.
     Proyek lainnya yang belum rampung yakni jalan lingkungan, namun sudah 80 persen dan diyakini rampung sebelum akhir Agustus.
     Depo avtur juga belum rampung atau baru 60 persen,namun pihak Pertamina menjanjikan akan segera merampungkannya.      
    "Insya Allah. 31 September nanti, semuanya sudah rampung 100 persen sehingga bisa dioperasikan 1 Oktober," ujarnya.
    Haryoso juga melaporkan kawasan BIL seluas 551 hektare yang lokasinya sekitar 40 kilometer arah selatan Bandara Selaparang Mataram.
    BIL memiliki landasan pacu 2.750 meter x 40 meter persegi, sehingga mampu didarati pesawat Air Bus 330 atau Boeing 767 dan dapat menampung 10 unit pesawat.
    Berbeda dengan Bandara Selaparang Mataram yang luas arealnya hanya 28.881 meter persegi. Terminal penumpang BIL seluas 21 ribu meter persegi, atau empat kali lipat lebih luas terminal Bandara Selaparang Mataram yang hanya 4.796 meter persegi.
    Kapasitas tampung terminal penumpang BIL mencapai tiga juta setahun, dengan luas areal parkir 17.500 meter persegi. Berbeda dengan Bandara Selaparang Mataram yang hanya 7.334 meter persegi.
    Haryoso menyebut, nilai mega proyek BIL mencapai Rp945,8 miliar, terdiri atas Rp679 miliar tanggungan Angkasa Pura I, dana sebesar Rp110 juta tanggungan Pemprov NTB dan Rp40 miliar dibebankan pada Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah. (*)

0 ulasan :

Post a Comment

terima kasih karena berkunjung di halaman kami...