Friday, May 7, 2010

Dua Menteri Panen Mutiara Lombok


(LOMBOKPOST-LOBAR-)Dua Menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II melakukan panen mutiara di Hotel Santosa, Senggigi, Lombok Barat (Lobar), kemarin. Mereka adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik. Kegiatan ini menandai dibukanya even Lombok Sumbawa Pearl Festival (LSPF) dan Indonesia MICE & Corporate Travel Mart 2010.
‘’Mutiara Lombok menjadi brand pariwisata kami,’’ kata Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi saat konferensi pers. LSPF 2010 merupakan kegiatan pertama yang digelar di NTB. Mutiara sebagai salah satu produk andalan NTB, khususnya Lombok, disiapkan menjadi brand pariwisata.
Melalui even ini, keberadaan mutiara Lombok diakui dan menjadi produk unggulan yang bisa menembus pasar internasional. ‘’Kami memiliki tiga jenis mutiara laut, warna bronze, metal, dan emerald. Ketiga warna ini menjadi andalan kami dan hanya terdapat di perairan NTB,’’ kata gubernur sambil menunjukkan tiga buah mutiara andalan tersebut.
Kualitas mutiara Lombok ini sudah diakui secara nasional, bahkan bisa bersaing di level internasional. Hanya saja, masih terkendala dalam pemasaran dan produksi. Saat ini, produksi mutiara Lombok masih terbatas dengan perkiraan produksi 800 kg per tahun. Ke depan, kata gubernur, akan ada usaha untuk meningkatkan produksi ini dalam jumlah yang lebih besar.
Menteri Kelautan dan Perikan Fadel Muhammad memberi apresiasi terhadap NTB yang menjadikan mutiara sebagai salah satu produk unggulannya. ‘’Hasil-hasil laut mendapat perhatian yang lebih besar. Salah satunya mutiara ini,’’ kata mantan Gubernur Gorontalo ini.
Untuk mengembangkan mutiara ini, kata Fadel, pemerintah pusat menyiapkan suatu badan. Nantinya badan ini akan melindungi kestabilan harga mutiara. Sehingga ketika panen besar, harganya tidak merosot tajam.
Kementerian Kelautan dan Perikanan juga menyiapkan sistem bantuan perbankan untuk pengembangan mutiara. Selama ini, katanya, dukungan perbankan terhadap sektor ini tidak terlalu bagus. ‘’Nanti akan ada grade-grade. Misalnya ada grade A, B,C,D ini nanti akan dihitung berapa biaya produksinya. Nanti badan yang dibentuk itu juga akan mengatur regulasi harga tiap grade itu,’’ kata kader Golkar ini.
Sebagai produk unggulan, mutiara memiliki potensi besar untuk peningkatan ekonomi. Saat ini, Indonesia tercatat sebagai salah satu pemasok terbesar mutiara dunia, yakni sekitar 53 persen dari pasar dunia. Sayangnya, pemasaran mutiara Indonesia masih belum bisa mengambil peran dominan.
Selain kendala perbankan dan pemasaran, kendala lainnya dalam budidaya mutiara ini terkait dengan teknologi. Fadel berjanji, akan mengusahakan berbagai inovasi dan program peningkatan teknologi ini. Misalnya untuk penyediaan induk yang baik, obat untuk mempercepat produksi dan berbagai teknologi terapan yang bisa meningkatkan produksi mutiara.
Sementara itu Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengatakan, LSFP merupakan bentuk program untuk menyukseskan Visit Lombok Sumbawa (VLS) 2012. VLS 2012 dilaunching Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang ditandai dengan pemasangan nukleus pada mutiara. ‘’Sekarang dua menteri datang, ini menunjukkan betapa seriusnya kita mengembangkan pariwisata Lombok,’’ ujarnya.
Festival mutiara ini, kata Jero Wacik, dijadikan ikon pariwisata NTB, khususnya Lombok. Untuk wisata alam sendiri, Lombok memiliki objek wisata yang bagus. Sementara, mutiara ini sendiri menjadi ikon industri kreatif sektor pariwisata. ‘’Mutiara Lombok kelas satu di dunia,’’ katanya memuji. (fat)

0 ulasan :

Post a Comment

terima kasih karena berkunjung di halaman kami...