BAK peragawan berjalan di atas catwalk, Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi, MA melangkah penuh percaya diri dengan kemeja lengan panjang. ‘’Ini namanya batik Sasambo, batik asli produk lokal,’’ katanya. Dia mengurai arti dan makna Sasambo, yang merupakan akronim dari Sasak, Samawa dan Mbojo, tiga suku besar yang menghuni Provinsi NTB.
‘’Kita memang sedang berusaha menggali segala potensi daerah sendiri untuk dikembangkan,’’ katanya di Pringgabaya, Lombok Timur (Lotim), Rabu (22/4) kemarin. Keragaman budaya, katanya, keseharian penduduk, dari persoalan ekonomi sampai masalah tradisi, kalau memungkinkan, dikemas untuk menumbuhkembangkan ekonomi masyarakat.
Dengan postur tubuh atletis, muda dengan wajah tampan dan bersih, kemeja batik Sasambo tampak begitu klop melekat di tubuhnya. Tuan Guru Bajang KH. M. Zainul Majdi pun cukup piawai mengurai motif dari batik yang dikenakannya. ‘’ Ada motif kangkung, berugak, dan hal-hal yang berkaitan dengan tradisi sehari-hari masyarakat NTB,’’ katanya sedikit berpromosi di hadapan Menteri Pertanian RI, Suswono di Desa Pringgabaya, Lotim.
Kain batik Sasambo hanyalah salah satu di antara bentuk banyaknya aneka potensi ekonomi yang bertumbuh di tengah masyarakat tradisional NTB. Namun gubernur mengakui produksi kain batik tradisional NTB tersebut masih belum bisa setingkat dengan kualitas batik dari daerah-daerah lain. ‘’Batik NTB belum menasional, tetapi ke depan akan dicari berbagai usaha untuk membuat produksi tradisional masyarakat NTB akan sejajar dengan kualitas produksi daerah-daerah lain,’’ katanya.
Dengan sedikit promo, dia mengatakan, benang kain yang digunakan untuk menenun kain batik tersebut cukup lembut, dan mantap digunakan baik di dalam maupun di luar ruangan. ‘’Foto kita berdua tidak pernah ada, ya?’’ katanya kepada Suara NTB saat diambil gambarnya dengan pakaian batik Sasambo itu. (zul)
0 ulasan :
Post a Comment
terima kasih karena berkunjung di halaman kami...