(LOMBOK POST)-TALIWANG-Masyarakat Sumbawa Barat mulai mengeluhkan pemadaman bergilir dari PLN. Sudah hampir dua bulan, berselang dua malam, masyarakat mendapat giliran pemadaman. Khususnya di tiga kecamatan wilayah lingkar tambang; Kecamatan Jereweh, Maluk dan Sekongkang. Selain pemadaman bergilir, kondisi byar-pet dalam sehari bisa mencapai enam sampai tujuh kali sehari.
‘’Tentu sangat mengganggu aktivitas masyarakat yang tergantung dengan listrik,’’ keluh Marlin Sari, tokoh masyarakat Kecamatan Maluk.
Manager PLN Ranting Taliwang Agus Saefullah mengakui hal ini. Ditemui di ruang kerjanya kemarin, sejak tahun 1993 dirinya bertugas di Taliwang, inilah pemadaman terparah yang membutuhkan waktu hingga dua bulan. ‘’Inilah kondisi pemadaman terparah di Taliwang sejak tahun 1993,’’ ungkapnya.
Hal ini karena ada tiga engine (mesin) PLTD Ranting Taliwang yang mengalami gangguan. Gangguan ketiga mesin ini mengharuskan PLN mengambil kebijakan pemadaman bergilir sebesar 1.200 KW setiap malamnya. ‘’Ketiga mesin yang mengalami gangguan itu yakni Caterpilar, MWM dan SWD,’’ jelasnya.
Namun demikian, Agus membantah pemadaman setiap dua malam sekali. Menurutnya, jadwal pemadaman adalah tiga kali satu. ’’Artinya tiga malam nyala dan semalam mati,’’ jelasnya. ‘’Pemadaman dimulai dari pukul 18.00 hingga pukul 24.00. Namun diusahakan hanya sampai jam 22.00 atau paling telat pukul 23.00 sudah masuk sistem (nyala),’’ tambah Agus.
Terkait pemadaman di wilayah lingkar tambang, Agus beralasan karena jaringan di sistem penyulang satu mengalami gangguan jaringan yang sulit dideteksi. Hal ini membutuhkan waktu beberapa hari untuk dicari petugas.
‘’Syukur Senin lalu kita sudah menemukan gangguan tersebut di wilayah hutan Benete, Kecamatan Maluk,’’ ungkapnya.
Gangguan jaringan di wilayah ini, diperparah dengan gangguan mesin PLTD Sekongkang. ‘’Radiator mesin Sekongkang mengalami gangguan. Namun nanti malam (Selasa malam) sudah bisa masuk sistem setelah diperbaiki,’’ ujarnya.
Dalam kondisi normal PLTD Ranting Taliwang dengan 9 unit mesin, mempunyai daya 5,2 megawatt (MW). Sementara jumlah kebutuhan masyarakat KSB sebebsar 5,1 MW. ‘’Sangat pas-pasan. Hanya ada spare 100 KW, itupun untuk persiapan beban puncak,’’ jelas Agus. Menurutnya, Dirut PLN sudah berkomitmen mulai tanggal 30 Juni, sudah tidak ada pemadaman di seluruh Indonesia. (cr-jar)
0 ulasan :
Post a Comment
terima kasih karena berkunjung di halaman kami...