Kuala Lumpur: Banyak pengusaha besar dari Malaysia tertarik berinvestasi di Indonesia. Tak hanya di satu sektor, tapi berbagai sektor, seperti infrastruktur, pertambangan, perkebunan dan pertanian. Peluang itu tak dibiarkan begitu saja oleh Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Da'i Bachtiar.
"Indonesia dipandang sebagai tempat investasi yang menarik dan menjanjikan. Sejumlah pengusaha besar Malaysia itu sudah saya pertemukan dengan calon mitranya di Indonesia," kata Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Da'i Bachtiar di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (27/5).
Di sela-sela acara pisah sambut sejumlah pejabat lama yang akan kembali ke tanah air dan pejabat yang baru bertugas di lingkungan KBRI, mantan Kapolri itu menjelaskan pengusaha besar Malaysia tersebut juga diperlihatkan peluang-peluang investasi.
Peluang tersebut juga tidak saja di wilayah tradisional seperti Jawa, Sumatra dan Kalimantan, tapi juga wilayah Timur Indonesia seperti Sulawesi, Maluku, bahkan Papua.
"Kita giring juga mereka ke wilayah bagian Timur Indonesia dan bertemu langsung dengan sejumlah pejabat pejabat di pusat maupun daerah termasuk mempertemukannya dengan sejumlah menteri terkait dan bupati," ungkapnya.
Beberapa di antaranya ada peminat dan dengan seksama mempelajari peluang-peluang tersebut serta dilanjutkan dengan bertemu kembali dengan pejabat daerah. Investasi yang diminati investor Malaysia tersebut di antaranya untuk mengembangkan sawah di Kalimantan Barat untuk penanaman padi dalam jumlah besar.
Terkait dengan itu, salah satu daerah menawarkan kesiapan lahan di wilayahnya dan telah mempresentasikannya kepada calon investor tersebut. "Investor Malaysia juga ingin mengembangkan tanaman padi di Kalimantan Barat, Merauke dan Papua," katanya dengan menambahkan investasi yang sudah banyak dan terus berkembang adalah untuk perkebunan kelapa sawit, bahkan juga ada keinginan untuk perkebunan tebu.
Ketika ditanya, apakah sudah ada yang langsung investasi, Da'i menjelaskan tentunya mereka akan mempelajari lebih lanjut dengan menganalisanya seberapa besar keuntungan yang dapat diperolehnya jika berinvestasi di Indonesia.
"Tidak mungkin langsung, tapi mereka akan mempelajarinya dulu. Tentu mereka punya konsultan bisnisnya. Dan mereka yang saya ajak ke Indonesia adalah yang benar-benar pengusaha besar dan bukan sekadar sebagai broker bisnis," tegasnya.
Sementara itu, selama empat tahun terakhir, menurut Da'i, investasi Malaysia di Indonesia sebesar 1,5 miliar dolar AS, sedangkan investasi Indonesia di negeri jiran itu sebesar 534 ribu dolar AS. Da'i meyakinkan pengusaha Malaysia bahwa iklim investasi di Indonesia sudah mendukung bagi investor asing. Ia lalu menjelaskan, seluruh kota di Jawa sudah terhubungkan dengan jalan tol. Selanjutnya akan diikuti dengan Trans-Sumatera dan Trans-Kalimantan dan daerah lainnya di Indonesia.
"Kami mengundang investor Malaysia untuk menanamkan modalnya bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia," ujarnya.
Selain dalam bidang infrastruktur, para investor juga diharapkan dapat berinvestasi di bidang telekomunikasi, perbankan dan perkebunan.(Ant/BEY
"Indonesia dipandang sebagai tempat investasi yang menarik dan menjanjikan. Sejumlah pengusaha besar Malaysia itu sudah saya pertemukan dengan calon mitranya di Indonesia," kata Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Da'i Bachtiar di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (27/5).
Di sela-sela acara pisah sambut sejumlah pejabat lama yang akan kembali ke tanah air dan pejabat yang baru bertugas di lingkungan KBRI, mantan Kapolri itu menjelaskan pengusaha besar Malaysia tersebut juga diperlihatkan peluang-peluang investasi.
Peluang tersebut juga tidak saja di wilayah tradisional seperti Jawa, Sumatra dan Kalimantan, tapi juga wilayah Timur Indonesia seperti Sulawesi, Maluku, bahkan Papua.
"Kita giring juga mereka ke wilayah bagian Timur Indonesia dan bertemu langsung dengan sejumlah pejabat pejabat di pusat maupun daerah termasuk mempertemukannya dengan sejumlah menteri terkait dan bupati," ungkapnya.
Beberapa di antaranya ada peminat dan dengan seksama mempelajari peluang-peluang tersebut serta dilanjutkan dengan bertemu kembali dengan pejabat daerah. Investasi yang diminati investor Malaysia tersebut di antaranya untuk mengembangkan sawah di Kalimantan Barat untuk penanaman padi dalam jumlah besar.
Terkait dengan itu, salah satu daerah menawarkan kesiapan lahan di wilayahnya dan telah mempresentasikannya kepada calon investor tersebut. "Investor Malaysia juga ingin mengembangkan tanaman padi di Kalimantan Barat, Merauke dan Papua," katanya dengan menambahkan investasi yang sudah banyak dan terus berkembang adalah untuk perkebunan kelapa sawit, bahkan juga ada keinginan untuk perkebunan tebu.
Ketika ditanya, apakah sudah ada yang langsung investasi, Da'i menjelaskan tentunya mereka akan mempelajari lebih lanjut dengan menganalisanya seberapa besar keuntungan yang dapat diperolehnya jika berinvestasi di Indonesia.
"Tidak mungkin langsung, tapi mereka akan mempelajarinya dulu. Tentu mereka punya konsultan bisnisnya. Dan mereka yang saya ajak ke Indonesia adalah yang benar-benar pengusaha besar dan bukan sekadar sebagai broker bisnis," tegasnya.
Sementara itu, selama empat tahun terakhir, menurut Da'i, investasi Malaysia di Indonesia sebesar 1,5 miliar dolar AS, sedangkan investasi Indonesia di negeri jiran itu sebesar 534 ribu dolar AS. Da'i meyakinkan pengusaha Malaysia bahwa iklim investasi di Indonesia sudah mendukung bagi investor asing. Ia lalu menjelaskan, seluruh kota di Jawa sudah terhubungkan dengan jalan tol. Selanjutnya akan diikuti dengan Trans-Sumatera dan Trans-Kalimantan dan daerah lainnya di Indonesia.
"Kami mengundang investor Malaysia untuk menanamkan modalnya bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia," ujarnya.
Selain dalam bidang infrastruktur, para investor juga diharapkan dapat berinvestasi di bidang telekomunikasi, perbankan dan perkebunan.(Ant/BEY
0 ulasan :
Post a Comment
terima kasih karena berkunjung di halaman kami...