Mataram (Global FM Lombok) –
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB, Drs. L. Gita Aryadi, M.Si, menyebutkan, Festival Maulid Nusantara (FMN) ke 6 dan Festival Qasidah Nasional (FQN) ke 16, diikuti sebanyak 30 provinsi se-Indonesia. Jumlah peserta luar NTB yang diperkirakan akan hadir sebanyak 2 ribu orang itu, akan berlangsung 14-19 Mei 2011. Selain sebagai ajang silaturahmi budaya dan adat istiadat, kedua festival ini dihajatkan untuk meningkatkan promosi wisata religi dan produk kerajinan antar provinsi, khususnya kabupaten/kota se-NTB. Seni dan Budaya yang akan ditampilkan merupakan wujud kecintaan terhadap Nabi Muhammad.
Demikian disebutkan, Drs. L. Gita Aryadi, M.Si, saat memberikan laporan pada acara pembukaan FMN ke 6 dan FQN ke 16 di Lapangan Umum, Mataram, Minggu (15/4). Gita menuturkan, berbagai kegiatan akan digelar, seperti prosesi Maulid dan pameran sejarah peradaban islam di masing-masing provinsi. Selain itu, akan digelar lomba qasidah rebana klasik dan kolaborasi, rapat pimpinan (Rapim) Lembaga Seni Qasidah Indonesia (Lasqi) dan lainnya. Festival dimulai dengan parade yang diikuti seluruh peserta dari 30 provinsi.
Di tempat terpisah, Gita mengungkapkan, anggaran yang digelontorkan untuk menggelar acara tersebut sebesar Rp 2 miliar lebih, berasal dari APBD I dan II. Dana yang digelontorkan itu bergulir di daerah NTB sendiri. Sebab, segala fasilitas dan perlengkapan festival, seperti panggung, sound system, sanggar music, para penari, artis dan lain sebagainya dari NTB sendiri. Dampaknya, masyarakat NTB akan merasakan acara festival tersebut, karena dana penyelenggaraan tidak dibuang ke laut atau ke luar daerah.
Jika dilihat dari segi promosi lanjut Gita, festival ini merupakan ajang membentuk image positif pariwisata NTB. Dalam hal ini, pelayanan terbaik sebagai tuan rumah, adalah promosi yang utama. Sebab, jika seluruh peserta terpuaskan saat berada di NTB, maka mereka akan menjadi duta-duta wisata NTB di daerahnya masing-masing. Dari segi ekonomi, jika 50 persen saja yang berbelanja di NTB, maka dapat dipastikan ratusan juta rupiah akan beredar dan semuanya kembali ke masyarakat. Bahkan, akibat keterbatasan seat pesawat, ratusan peserta dan beberapa pejabat pusat tidak bisa mengikuti acara pembukaan, karena mereka terlambat datang
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB, Drs. L. Gita Aryadi, M.Si, menyebutkan, Festival Maulid Nusantara (FMN) ke 6 dan Festival Qasidah Nasional (FQN) ke 16, diikuti sebanyak 30 provinsi se-Indonesia. Jumlah peserta luar NTB yang diperkirakan akan hadir sebanyak 2 ribu orang itu, akan berlangsung 14-19 Mei 2011. Selain sebagai ajang silaturahmi budaya dan adat istiadat, kedua festival ini dihajatkan untuk meningkatkan promosi wisata religi dan produk kerajinan antar provinsi, khususnya kabupaten/kota se-NTB. Seni dan Budaya yang akan ditampilkan merupakan wujud kecintaan terhadap Nabi Muhammad.
Demikian disebutkan, Drs. L. Gita Aryadi, M.Si, saat memberikan laporan pada acara pembukaan FMN ke 6 dan FQN ke 16 di Lapangan Umum, Mataram, Minggu (15/4). Gita menuturkan, berbagai kegiatan akan digelar, seperti prosesi Maulid dan pameran sejarah peradaban islam di masing-masing provinsi. Selain itu, akan digelar lomba qasidah rebana klasik dan kolaborasi, rapat pimpinan (Rapim) Lembaga Seni Qasidah Indonesia (Lasqi) dan lainnya. Festival dimulai dengan parade yang diikuti seluruh peserta dari 30 provinsi.
Di tempat terpisah, Gita mengungkapkan, anggaran yang digelontorkan untuk menggelar acara tersebut sebesar Rp 2 miliar lebih, berasal dari APBD I dan II. Dana yang digelontorkan itu bergulir di daerah NTB sendiri. Sebab, segala fasilitas dan perlengkapan festival, seperti panggung, sound system, sanggar music, para penari, artis dan lain sebagainya dari NTB sendiri. Dampaknya, masyarakat NTB akan merasakan acara festival tersebut, karena dana penyelenggaraan tidak dibuang ke laut atau ke luar daerah.
Jika dilihat dari segi promosi lanjut Gita, festival ini merupakan ajang membentuk image positif pariwisata NTB. Dalam hal ini, pelayanan terbaik sebagai tuan rumah, adalah promosi yang utama. Sebab, jika seluruh peserta terpuaskan saat berada di NTB, maka mereka akan menjadi duta-duta wisata NTB di daerahnya masing-masing. Dari segi ekonomi, jika 50 persen saja yang berbelanja di NTB, maka dapat dipastikan ratusan juta rupiah akan beredar dan semuanya kembali ke masyarakat. Bahkan, akibat keterbatasan seat pesawat, ratusan peserta dan beberapa pejabat pusat tidak bisa mengikuti acara pembukaan, karena mereka terlambat datang
0 ulasan :
Post a Comment
terima kasih karena berkunjung di halaman kami...